Kolonialisme dan Imperialisme di Indonesia

Arli 12 Januari 2023

Kolonialisme dan Imperialisme sudah membuat para leluhur bangsa kita menjadi tersiksa, penjajahan yang mereka lakukan terhadap bangsa Indonesia mungkin masih bisa kita rasakan sampai sekarang walau bukan secara fisik. Kolonialisme dan Imperialisme ini juga menjadi Sejarah Awal Melacak Perburuan Mutiara dari Timur

Namun sebelumnya apa itu Kolonialisme dan Imperialisme?

Kolonialisme adalah penguasaan oleh suatu negara atas daerah atau bangsa lain dengan maksud memperluas negara tersebut
Imperialisme adalah sistem politik yang bertujuan untuk menjajah negara lain agar mendapat keuntungan atau kekuasaan besar

Latar Belakang Kolonialisme dan Imperialisme

Kolonialisme dan Imperialisme sendiri sudah berkembang sejak abad ke-15 oleh bangsa Eropa ke seluruh dunia dan akhirnya masuk ke Indonesia. Hal itu dilatarbelakangi sejak terjadinya Perang Salib dan Jatuhnya Konstatinopel ke Turki Usmani (Ottoman) pada tahun 1453.

Akhirnya jalur perdagangan Asia – Eropa yang melewati laut tengah ditutup, jadi mau tidak mau bangsa Eropa dengan bekal kemajuan Teknologi Pelayaran mulai mencari jalur perdagangan yang baru.

Faktor Pendukung Munculnya Kolonialisme dan Imperialisme

Sebenarnya hal yang melatarbelakanginya munculnya Kolonialisme dan Imperialisme selain beberapa hal yang disebutkan diatas juga ada beberapa faktor pendukung lainnya, yaitu :

1. Adanya semangat penaklukan (reconquista) terhadap orang – orang yang beragama islam.
2. Jatuhnya Kontantinople, ibu kota Imperium ke tangan Dinasti Usmani Turki.
3. Adanya keinginan mengetahui lebih jauh mengenai rahasia alam semesta, keadaan geografi, dan bangsa – bangsa yang tinggal di belahan bumi lain.
4. Adanya keinginan untuk mendapatkan rempah – rempah.
5. Kisah penjelajahan Marcopolo ( 1254-1324), seorang pedagang dari Venesia, Italia ke Cina yang dituang dalam buku Book of Various Experience.
6. Ingin memperoleh keuntungan / kekayaan yang sebanyak – banyaknya.
7. Adanya teori Copernicus dan Galileo Galilei.
8. Ambisi 3G ( Gold, Glory dan Gospel ).

Ekspedisi Malaka oleh Bangsa Portugis

Ekspedisi Malaka ini disebabkan oleh Faktor Politik bangsa Eropa yang mulai mencari rempah-rempah di Indonesia yang saat itu sedang mengalami perkembangan pesat meskipun dengan harga yang tinggi!.

Kemudian Raja Portugis mengutus Diogo Lopes de Sequira untuk ekspedisi Malaka, ia tiba disana pada tahun 1509.

Pada awal tiba di Malaka semua berjalan baik dan disambut oleh Sultan Mahmud Syah namun lama kelamaan beliau berbalik melawan Diogo Lopes de Sequira.

Pelayaran Alfonso de Albuquerque

Alfonso de Albuquerque merupakan seorang tokoh penjelajah Samudra dari Portugis dimana pada tahun 1511 iya melakukan pelayaran dari daerah Goa (India) menuju Malaka.

Tidak lama setelah kedatangan Alfonso, ia disambut ‘meriah’ dengan peperangan melawan Sultan Mahmud dan akhirnya Malaka berhasil dikuasai oleh Portugis.

Setelah menguasai Malaka, Alfonso memerintahkan Francisco Serrao untuk mencari rempah-rempah di pulau tersebut sementara Alfonso kembali ke India dengan barang rampasan yang besar di kapalnya. Namun naas saat di laut lepas Pantai Sumatra, kapal yang ditungganginya karam.

Akhir Ekspedisi Portugis

Pada tahun 1512 Francisco Serrau berhasil menemukan pulau rempah-rempah yang beranama Pulau Hitu dan pada tahun 1522, Portugis mengadakan persekutuan dengan Ternate dan membangun benteng di sana.

Namun hubungan mereka tak berjalan lama karena penduduk Ternate geram dengan Kristenisasi penduduk Islam di sana dan sikap Portugis yang tidak sopan.

Perlawan rakyat ternate dipimpin oleh Sultan Hairun dengan mengepung Benteng Santo Palo milik Portugis namun gagal.

Akhirnya pada tahun 1575 orang-orang portugis diusir dari ternate oleh Sultan Baabullah walau memakan perang dengan cara mengepung selama 5 tahun

Tentu saja dengan akhir seperti itu tidak serta merta menjadikan Kolonialisme dan Imperialisme di Indonesia berhenti, masih ada negara lain yang melakukan hal tersebut.

Arli Fauzi

Mahasiswa yang aktif dengan kepanitian dan pandai dalam public speaking

3 pemikiran pada “Kolonialisme dan Imperialisme di Indonesia”

Tinggalkan komentar

Artikel Terkait

Perjanjian Roem Royen


Warning: Undefined variable $url in /www/wwwroot/cerdika.com/wp-content/themes/gpblogpro/single.php on line 74
ranggaku
2 Juli 2023

Perjanjian Linggarjati


Warning: Undefined variable $url in /www/wwwroot/cerdika.com/wp-content/themes/gpblogpro/single.php on line 74
ranggaku
2 Juli 2023